Sabtu, 20 Juli 2013

Surat Terbuka untuk Bujang

Tak ada pasangan hidup yang benar-benar sempurna. Jika anda terus menerus menanti yang sempurna yakinlah, sampai kapan pun ia tak akan anda jumpai. Sungguh, anda bisa mamasang banyak kriteria, tapi kriteria yang tidak fundamen hanya akan merepotkan.

Sebagian ikhwan ada yang menghendaki istrinya dokter. Ketika ditanya alasannya, ia katakan, "Lho, nanti kalau aku sakit kan ada yang merawat!" Duh, cara berpikir yang aneh. Baru kali ini ada orang yang mengharap sakit daripada sehat!

Ada lagi yang menginginkan istrinya tinggi semampai, "Saya kan pendek. Untuk memerbaiki keturunan," jelasnya. Lho, anda sedang mencari pendamping hidup atau melakukan tes calon polwan.

Ada pula yang berharap istrinya harus bisa memasak. Kalau tidak, lebih baik batal. "Istri itu harus bisa memasak. Urusan dapur harus beres!" saya memang menganjurkan para akhwat untuk belajar memasak, tapi hal ini tidak selayaknya menjadi prasyarat para ikhwan. Bukankah tanggung jawab memberi makan istri dan anak-anak itu ada pada suami, bukan di istri. Jika selama ini, sang istri membantu menyediakan makan bagi keluarga, itu bagian kemurahan hati mereka. Semoga para istri salihah itu berlimpah barakah.

Tak ada istri yang sempurna. Sungguh, yakinilah: istri yang sempurna hanyalah ia yang kau nikahi, bukan yang engkau bayangkan! Para bujang yang baik hatinya, lebih baik minum secangkir teh di pagi hari berteman istri yang telah ternikahi daripada menyeduh teh sendiri meski sambil 'membayangkan' di sampingnya duduk si jelita nan salihah.

Jika Rasul kita menyampaikan seorang wanita dinikahi karena kecantikannya, keturunannya, harta, dan agamanya, saya yang awam ini memahami bahwa ia bukan prasyarat yang mesti berkumpul dalam diri seorang wanita. Semata agamanyalah yang menjadi anjuran untuk dipilih. Sekali lagi, Rasul sedang bertutur tentang realitas sosial, bukan memerintahkan memenuhi keseluruhannya. Jika toh Anda menemukan, bersyukurlah.

Sekarang, berpikirlah untuk tidak memilih, tapi fokuslah agar engkau terpilih. Sederhananya, pantaskan diri anda agar diterima oleh akhwat salihah yang mulia. Wanita yang tepat untuk anda, bukan yang sempurna menurut imajinasi anda. Daripada bersibuk mengoleksi untuk seleksi, sibuklah untuk berbenah diri.

Sumber : Ayonikah.net 

Tidak ada komentar: