Kenapa ya aku … kita sering begini?
Kemarin aku pikir aku sudah berlari jauh meninggalkan sakit itu, tapi
ternyata aku hanya seperti berlari di atas threadmill. Aku masih di
posisi yang sama. Keingintahuan itu terkadang menyakitkan, keingintahuan
akan orang yang tidak tahu ada kita yang mengawasinya dari kejauhan.
Pura pura lupa berkali-kali tidak membawaku pada amnesia.
Pura pura sudah sembuh tidak membawaku pada tidur yang nyenyak
Pura pura tidak menangis tidak membawaku pada senyum yang berkepanjangan.
Entah kenapa kutuliskan surat ini, mungkin sebagai pengingat, bahwa
aku, kita, pernah mengalami hal yang berat sebelum bertemu orang yang
meringankan segalanya dalam sisa perjalanan.
Katakan padanya,
dapat salam dariku, kamu di masa lalu. Katakan, aku sungguh ingin
memeluk dia sekarang, saat ini dan mendengarnya berkata “Ada aku, semua
akan baik baik saja”.
Aku tahu mungkin bukan sekarang saat yang
tepat bertemu dia, dan aku akan sabar menunggu hingga detik itu tiba.
Dia akan menjadi penampung semua peluk & tissue atas semua air mata,
ya kan?
Salam dariku, untukmu, untuknya. Kalian pasti sedang dan akan terus berbahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar